Mundurnya Cameron membuka lebar pemilihan baru pemimpin Partai Konservatif, partai yang berkuasa di Inggris saat ini.
Brexit tampaknya menjadi momentum Inggris untuk menyusun lagi prioritas agenda nasionalnya. Salah satu langkah yang ditempuh adalah upaya keras menurunkan jumlah imigran.
Berdasarkan hasil hitungan cepat Moon memperoleh suara sebesar 41.4 persen unggul di atas Partai Konservatif, Hong Joon-pyo yang hanya memperoleh suara 23.3 persen dan Ahn Cheol-Soo dengan suara 21,8 persen.
Secara resmi, dia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif pada 7 Juni mendatang.
Mosi, yang diajukan oleh oposisi Partai Konservatif, disahkan dengan suara bulat di House of Commons dengan 266 suara dari 338. Anggota parlemen lainnya, termasuk menteri dari pemerintahan Liberal Trudeau, abstain.
Sejumlah anggota parlemen di Partai Konservatif Perdana Menteri Boris Johnson juga mengkritik keputusan tersebut.
Mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson kiat menguat. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif, mendesak Johnson mundur dari kursinya, menyusul kasus pelanggaran protokol Covid-19 di Downing Street 10 terus bergejolak.